Sehari sebelum hari raya Nyepi, Pemuda desa / banjar akan melakukan pawai ogoh-ogoh keliling desa.
Pawai ini tidak hanya diikuti oleh para pemuda, tetapi juga oleh anak-anak yang juga mempersiapkan dirinya dengan ogoh-ogoh mereka sendiri (ini dapat disamakan dengan : generasi penerus pelestarian budaya selanjutnya).
Pawai ogoh-ogoh tentunya sangat dinanti-nanti oleh para pemuda desa di seluruh bali, karena saat Pawai Ogoh Ogoh Saat Pengerupukkan ini segala kreasi seni ogoh-ogoh dipertontonkan. Tidak hanya itu, keramaian dan antusias penonton juga sangat tinggi, baik dari desa sendiri, penikmat seni dan juga wisatawan mancanegara.
Beberapa pemuda sangat menikmati acara ini karena tentunya akan melihat pemudi banjar lain. Salah satu hal yang tentunya membuat Pawai Ogoh Ogoh Saat Pengerupukkan semakin menarik. Kesempatan menemukan jodoh juga akan menjadi suatu peluang bagi para pemuda dan pemudi dalam Pawai Ogoh Ogoh Saat Pengerupukkan. (Namun pengalaman ini bukan pengalaan pribadi penulis lho...)
Para pemuda juga berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban saat Pawai Ogoh Ogoh Saat Pengerupukkan berlangsung, perwakilan pemuda setiap banjar harus menandatangani surat pernyataan agar Pawai Ogoh Ogoh Saat Pengerupukkan berlangsung aman dan tertib. Surat pernyataan ini dipertanggungjawabkan terhadap pihak kepolisian.
No comments:
Post a Comment