Friday, February 12, 2010

Peran dan Tantangan CIO di dalam era TI (Teknologi Informasi)

CIO (Chief Information Officer) adalah pekerjaan yang diberikan kepada eksekutif senior di suatu perusahaan yang bertanggung jawab atas teknologi informasi dan sistem komputer yang mendukung tujuan perusahaan.

CIO biasanya memberi laporan chief executive officer, chief operations officer atau chief financial officer. Pada Organisasi militer mereka memberikan laporan kepada commanding officer.

Dalam era teknologi informasi dan sistem menjadi penting, CIO memiliki peran penting dalam perusahaan sebagai kontributor kunci dalam merumuskan sasaran-sasaran strategis. CIO di sebuah perusahaan besar mendelegasikan keputusan teknis kepada karyawan lebih akrab dengan detail. Biasanya, seorang CIO mengusulkan teknologi informasi yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya dan kemudian bekerja dalam anggaran untuk melaksanakan rencana yang telah ditetapkan. Peran CIO juga kadang-kadang merangkap Chief Technology Officer (CTO), meskipun kadang kadang sangat berbeda. Ketika posisi keduanya hadir dalam sebuah organisasi, CIO biasanya bertanggung jawab atas proses / praktek yang mendukung arus informasi, sedangkan CTO umumnya bertanggung jawab untuk infrastruktur teknologi.

Program CIO (Chief Information Officer) ditujukan untuk eksekutif/pengambil kebijakan yang bertanggungjawab mempromosikan TI sebagai sarana peningkatan kualitas birokrasi pemerintahan, baik pada level strategis maupun operasional.

Tantangan CIO (Chief Information Officer)


Bisnis Berbasis Efisiensi
Tantangan rata-rata Chief Information Officer dewasa ini adalah mencari tahu cara bagaiman agar perusahaan yang dipimpin bisa lebih agile. Artinya, pemimpin perlu mencari cara agar dapat mengoperasikan perusahaan dan menjalankan bisnis dengan basis efisiensi.

Membangun Infrastruktur Informasi
Yang tak kalah penting, mereka (para CIO) juga perlu memikirkan bagaimana membangun infrastruktur informasi agar lebih efektif di saat pertumbuhan informasi berjalan secara signifikan tiap waktunya.

Sebagai contoh, misalnya di industri telekomunikasi dan perbankan. Tingginya pertumbuhan pelanggan atau nasabah, termasuk pertumbuhan data-data, baik data terstruktur ataupun data tidak terstruktur, mendesak perusahaan untuk mengembangkan infrastruktur mereka.

Manajemen Informasi
Selain itu, pengelolaan risiko hilangnya informasi nasabah atau pelanggan juga tidak kalah penting.

Dewasa ini, perusahaan-perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi pencegahan hilangnya informasi user (data loss prevention).

Di luar negeri, tiap-tiap bank atau perusahaan telekomunikasi, atau pun perusahaan skala enterprise lainnya, telah diwajibkan oleh pemerintah untuk memiliki strategi khusus dalam mencegah hilangnya data pelanggan mereka.

Hal seperti itu juga perlu ditiru oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan-kebijakan serupa terkait dengan pencegahan hilangnya data pelanggan.


Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Chief_information_officer
http://analisis.vivanews.com/news/read/112579-tiga_tantangan_bagi_cio_di_indonesia
http://mti.ugm.ac.id/new/?type=news&submenu=news&main_id=25&id=39